Lubang Buaya Tempo Dulu

Lubang buaya juga.

Lubang buaya tempo dulu. Kecuali mandor karet yang tugas disana menjaga kebun karet agar tidak disadap orang yang tidak bertanggung jawab. Monumen tersebut dibangun untuk menghormati para pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa gerakan tiga puluh september atau g 30 spki pada 1965. Konon menurut cerita masyarakat setempat nama lubang buaya dikarenakan kejadian setelah banjir. Kompleks museum lubang buaya terdiri dari monumen pancasila sakti ruang penyiksaan museum pengkhianatan pki dapur umum pki pos komando pki museum paseba.

Nama lubang buaya berasal dari legenda buaya buaya yang hidup di sungai dekat kawasan tersebut. Nama daerah ini dari dulu memang lubang buaya. Apalagi pada saat orde baru. Menurut warga sekitar bahwa tempat tersebut lebih banyak didiami oleh masyarakat asal cirebon.

Tempoco surabaya kopral sugimin 27 tahun merupakan salah satu dari 12 prajurit korps komando kko angkatan laut yang ikut dalam evakuasi tujuh jenazah dari sumur lubang buaya jakarta timur pada 4 oktober 1965. Sugimin anggota batalion intai amfibi kko karangpilang surabaya berangkat ke jakarta. Enjoy the videos and music you love upload original content and share it all with friends family and the world on youtube. Cerita menyeramkan di lubang buaya juga sudah mengakar pada pikiran orang indonesia.

Ia menceritakan bagaimana bisa bergabung dalam tim pengangkat jenazah para jenderal itu. Lama kelamaan penduduk di sini menamakan daerahnya lubang buaya ujar yutharyani. Kenyataan sebenarnya nama lubang buaya sudah ada jauh sebelum terjadinya peristiwa g30spki yaitu pada era kolonial belanda. Monumen pancasila sakti detik di sini pada saat ini terdapat lapangan peringatan lubang buaya yang berisi monumen pancasila sakti sumur berdiameter 75 cm sedalam 12 meter tempat pembuangan korban dengan lampu merah menyala museum diorama dan sebuah ruangan berisi relik.

Legenda itu kemudian ternoda sejak 30 september 1965. Tentang nama lubang buaya itu dijelaskan oleh zaenuddin hm dalam bukunya 212 asal usul djakarta tempo doeloe setebal 377 halaman yang diterbitkan ufuk press pada oktober 2012 dijelaskan bahwa nama lubang buaya itu sendiri berasal dari sebuah legenda yang menyatakan bahwa dahulu ada buaya buaya putih di sungai yang terletak di dekat kawasan itu. Kompas wawan h prabowo warga mengunjungi monumen pancasila sakti di kawasan lubang buaya cipayung jakarta timur selasa 3092014. Ketika mendengar kata lubang buaya ingatan masyarakat indonesia akan mengarah ke peristiwa tragis 30 september 1965 atau yang dikenal dengan g30spki.